Kamis, 07 Juni 2012

Baterai Kentang


SUMBER ENERGI LISTRIK KIMIA
Salah satu sumber arus listrik yang telah ditemukan adalah sumber energi listrik kimia. Energi kimia tersebut berasal dari benda logam maupun non logam. Salah satu jenis sumber energi kimia adalah batu baterai. Baterai merupakan zat kimiawi yang didalamnya terdapat komponen batang karbon sebagai anoda, seng (zn) sebagai katoda dan pasta sebagai elektrolit. Diakibatkan oleh komponen tersebut maka terbentuklah baterai.

gambar 1.1 susunan baterai

Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda, kata-kata yang juga diciptakan oleh Faraday. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron datang dari sel elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung dari tegangan listrik yang diberikan ke sel elektrokimia tersebut. Elektroda bipolar adalah elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari sebuah sel elektrokimia dan katoda bagi sel elektrokimia lainnya.

Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.
 Oleh karena itu apabila elektrolit dapat dihasilkan dari zat yang bersifat asam, basa atau garam, maka kali ini kami akan membuktikan apakah kentang yang mempunyai sifat basa, lemon mempunyai sifat asam dan garam dapur dapat menjadi salah satu sumber energi listrik kimia.

  1. Baterai Kentang.
Kentang mengandung campuran pati,garam dan air (sebuah garam seperti garam meja). Seperti pendapat  eric maass (manajer operasional, semikonduktor / produk komunikasi:2010) bahwa “kentang itu sendiri memiliki campuran pati dan garam dan sedikit air. Sebuah garam, seperti garam meja, di rilis ion air. Ion adalah atom yang memiliki muatan listrik. Tabel garam rilis ion bermuatan listrik dua - ion natrium dengan muatan positif, dan klorin ion dengan muatan negatif.”
Jadi, kentang bisa menghasilkan arus listrik dan dapat menghidupkan sebuah lampu led. Apakah kentang yang apabila di hubungkan dengan elektroda(tembaga dan seng) yang akan menghasilkan arus listrik dapat disebut baterai?

  1. Arus listrik dari Kentang (basa) dan Lemon (asam)
Bahan:
1.    Kentang segar
2.    Lemon
3.    Tembaga Elektroda
4.    Seng Elektroda (aluminium jika tidak ada)
5.    Sebuah galvanometer

Cara kerja:
Kami memasukkan tembaga dan elektroda seng ke kentang dan lemon, dekat tetapi tidak saling bersentuhan. Kami menggunakan kabel dan penjepit buaya untuk menghubungkan elektroda kami ke galvanometer untuk mengukur arus listrik antara dua elektroda atau saat melewati multimeter tersebut. Pastikan kabel sesuai dengan arah positif dan negatif sesuai elektroda. 


gambar 1.2 pengukuran kuat arus kentang

gambar 1.3 pengukuran kuat arus lemon

Dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa ada pergerakan galvanometer. Apabila kita bandingkan dengan batu baterai yang juga kita ukur arus listriknya, maka akan berbeda jauh. Kentang dan lemon tidak menghasilkan tegangan sebesar batu baterai.

 b. Arus listrik dari Air garam dan air sabun

Alat dan bahan:
 2 buah Gelas ukur
Garam
Sabun
Seng atau aluminium, dan Tembaga
Galvanometer
Penjepit buaya

Cara kerja:
1.     larutkan garam dalam air. Larutkan sabun dalam air. Tempatkan pada 2 gelas yang berbeda.
2.    Pasang tembaga pada satu sisi kabel dengan dan seng pada sisi lain
3.    Masukkan lempengan pada air garam dan air sabun.
4.    Amati galvanometer, lihat gerakannya

Ternyata galvanometer juga bergerak. Namun tidak secepat pada baterai. Hal ini menunjukkan bahwa garam adalah elektrolit, yang dapat mengalirkan arus listrik.
Jika ketiganya dapat menghasilkan arus listrik , maka dapat sebenarnya dibuat baterei, namun membutuhkan jumlah yang cukup banyak kentang/lemon/ air garam untuk menghasilkan voltase yang besar untuk menyalakan lampu semisal lampu LED.

 c. Percobaan menyalakan lampu LED
Apabila kentang dan lemon pada percobaan diatas ternyata memiliki arus listrik, maka kami akan membuktikan bahwa kentang ataupun lemon dapat menghidupkan sebuah lampu LED sebesar 2,5 V.
Sebelumnya yang kita lakukan adalah mencoba menghubungkan antara satu buah kentang dengan kabel yang telah dipasang lampu LED, yang terjadi lampu tidak menyala.
Mengapa demikian?
Hal itu terjadi karena kuat arus satu buah kentang tidak cukup untuk menyalakan satu buah lampu. Saat diukur, voltase satu buah kentang kurang dari 0,5 V, jadi untuk menyalakan lampu LED membutuhkan ± 4-6 buah kentang.

Hasil experimen komulatif

No
Banyak
kentang
voltase
Reaksi LED
2,5 volt
1
1 buah kentang
- 0,5 volt
Tidak menyala
2
2 buah kentang
- 1,0 volt
Tidak menyla
3
3 buah kentang
- 1,5 volt
Tidak menyala
4
4 buah kentang
- 2,0 volt
Tidak menyala
5
5 buah kentang
- 2,5 volt
Redup
6
6 buah kentang
+ 2,5 volt
Menyala
Tabel 1.1 hasil pengujian kentang


gambar 1.4 rangkaian baterai kentang

Kentang (solanum tberosum l.) ternyata dapat menghasilkan arus listrik. Hal itu telah dibuktikan dengan eksperimen. Satu buah kentang dapat mengasilkan  arus listrik – 0,5 volt. Dan bila satu buah kentang dapat menghasilkan – 0,5 volt arus listrik. Bila dirangkai seri dengan menggunakan lima buah kentang, lima buah lima buah lempengan tembaga, lima buah lempengan seng, maka dapat menghidupkan satu buah lampu LED. Dan menghasilkan arus listrik – 2,5 volt. Walaupun nyalanya redup. Dan untuk mendapatkan lampu dengan nyala yang lebih terang menggunakan 6 buah kentang. Dan voltase dari kentang tersebut dapat diuji dengan menggunakan multimeter. Yang harus diingat adalah elektroda. 

Tanpa elektroda kentang tidak dapat menghidupkan lampu, walaupun kentang telah diketahui dapat menghasilkan arus listrik. arus listrik dapat dihantarkan melalui seng (katoda) dan tembaga (anoda).
Meskipun baterai kentang ini dapat dimanfaatkan layaknya baterai biasa, tetapi baterai kentang memiliki kelemahan dibandingkan baterai biasa. Baterai kentang hanya bertahan paling lama satu hari, bila baterai kentang dibiarkan beberapa hari, maka kentang akan membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Dan apabila kentang telah dijadikan baterai, kentang tidak dapat lagi dikonsumsi. Karena kentang telah bereaksi  terhadap elektroda (seng dan tembaga) dan kandungan kentang tersebut telah menjadi racun.

                http://yumeilmiah.blogspot.com/
                http://goodnews.ws/blog/2010/06/22/potatoes-battery/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar